PENDUDUK MISKIN MAKASSAR TURUN DRASTIS
Dibuat pada Selasa, 20 November 2012 13:57
SAPA - Pemerintah Kota
Makassar mengklaim telah berhasil mengentaskan penduduk miskin di wilayahnya.
Hal itu dibuktikan dengan grafik angka kemiskinan di Makassar yang terus
menurun.
Kepala
Badan Perencanaan Daerah ( Bappeda) Kota Makassar, Ibrahim saleh mengatakan hal
tersebut kepada FAJAR .
Ibrahim
Menjelaskan , berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah Kepala
Keluarga (KK) kateori miskin tahun 2010 mencapai 62.192 KK, namun pada tahun
2011 menurun menjadi 35.097 KK.
Dari 35.097 KK rumah tangga miskin tersebut kata dia, terbagi dalam tiga kategori, yakni kategori sangat miskin, kategori miskin dan kategori hampir miskin.
Melihat
penurunannya yang signifikan kata Ibrahim , Pemkot Makassar optimis mampu
mengentaskan angka kemiskinan ini hingga 2014 nanti. Hanya saja lanjutnya ,
tingginya tingkat urbanisasi penduduk mempengaruhi pertumbuhan angka pendudukan
miskin di Kota ini.
"Itu
sebagai konsenuensi dari Kota besar. Orang akan berlomba-lomba dating mencari
nafkah, tentu ini akan memberi pengaruh terhadap angka kemiskinan kita,"
tuturnya.
Meski
demikian tambah dia, pertumbuhan ekonomi dan semakin meningkatnya nilai
investasi di Kota Makassar, diyakini Aakan berdampak positif terhadap
kesejahteraan masyarakat Makassar.
Kekhawatiran
tentang tingginya urbanisasi juga pernah disampaikan Kepala Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Makassar, Maruhum Sinaga. Ia mengatakan Urbanisasi
memicu pertumbuhan penduduk di Makassar setiap tahunnya. Proses urbanisasi
biasanya terjadi pasca lebaran Idul Fitri.
Sumber
: Fajar ( By. Muliadi Prayitno Korda Makassar )
PEMKOT KLAIM ANGKA KEMISKINAN MENURUN
sapa.or.id - Pemerintah Kota (Pemkot)
Makassar, mengklaim berkurangnya jumlah warga miskin yang ada di kota Makassar.
Pemkot menilai turunnya angka kemiskinan itu dipengaruhi oleh tingginya laju
pertumbuhan ekonomi dan suksesnya sejumlah program pemerintah. Beberapa program
yang dianggap sukses, seperti Makassar Go Green melalui daur ulang sampah yang
mampu menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan sisi ekonomis bagi
masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga.
Wali
Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, usai Launching Green City di Taman
Macan, Jalan Pattimura, mengatakan, perubahan taraf hidup masyarakat itu
dilihat dari menggeliatnya sektor perekonomian di sejumlah sentra bisnis.
Kendati demikian, kata Ilham, masalah urban masih menjadi hal klasik yang perlu
mendapat perhatian serius. Baik itu dalam hal penataan dan penertiban agar
tidak menghambat proses program pembangunan yang sedang berjalan saat ini.
"Makanya kami berharap masalah urban menjadi perhatian serius, tujuannya
agar ke depannya Kota Makassar bisa tertib administrasi," kata Ilham.
Dia
menjelaskan, sebagai upaya serius dalam mengendalikan tingginya urban yang
datang mencari lapangan pekerjaan di Kota Makassar, Ilham mengaku telah
berupaya mengkoordinasikan dengan kabupaten lain yang ada di Sulsel untuk menertibkan
warga yang akan berangkat ke Kota Makassar. "Mudah-mudahan dengan ada¬nya
penertiban urban, maka data base kependudukan pastinya jauh akan lebih valid
dari yang sudah ada saat ini," tambahnya.
Sebelumnya,
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Makassar, Irwan Bangsawan,
menyebutkan, dalam penetapan warga miskin ada 14 kriteria yang menjadi acuan
pendataan dan tidak sama dengan kondisi kemiskinan pada semua daerah lainnya.
Pasalnya, berdasarkan data pe¬nerima raskin periode Juni hingga Desember 2012
yang dikeluarkan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K),
jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) mengalami penurunan sekitar 30 persen.
"Setiap daerah punya kategori masing-masing tentang kriteria orang miskin.
Kalau penurunan sekitar 10 persen mungkin kami bisa terima, karena pertumbuhan
ekonomi Makassar ada pada kisaran tersebut.
Tapi
kalau sampai 30 persen sementara daerah lain di Sulsel, ada yang malah
bertambah 100 persen itu yang menjadi masaalah," ujarnya. Meski demikian,
Irwan Bangsawan mengaku pernah menunda pembagian beras miskin (raskin) di 14
kecamatan, 143 kelurahan se-Kota Makassar. Hal ini disesuaikan dengan data yang
diterbitkan TNP2K membukukan dari 62.192 kepala keluarga (KK) miskin, turun
menjadi 46.355 KK pada periode Juni-Desember Tahun 2012.
Olehnya
itu, pihaknya mengaku masih berupaya terus melakukan koordinasi dengan
melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasinal (BKKBN), Dinas Kesehatan, serta Camat,Lurah, dan RT/RW. "Yang utama
pihak kelurahan dan RT/RW, karena mereka yang lebih tahu persis kondisi data di
wilayah masing-masing. Dan penurunan jumlah penduduk miskin yang paling
mencolok terjadi di Kelurahan Mariso, Kecamatan Mariso, yakni dari 205 KK
menjadi empat kepala keluarga," tutupnya.
Sumber
: Ujungpandang Expres
Angka Kemiskinan di Kota
Makassar Menurun
Senin, 19 November 2012 09:07
Makassar,-
Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan mengklaim telah berhasil
mengenataskan angka kemiskinan masyarkakat di wilayahnya. Hal itu dibuktikan
dengan penurunan angka kemiskinan Makassar yang terus menurun.
Kepala
Bappeda Makassar, Ibrahim Saleh mengatakan berdasarkan data Badan Pusat
Statistik, jumlah Kepala Keluarga (KK) kategori miskin tahun 2010, mencapai
62.192 KK, namun pada tahun 2011 lanjutnya, sudah menurun menjadi 35.097 KK.
Dari
35.097 KK rumah tangga miskin tersebut kata dia, terbagi dalam tiga kategori,
yakni kategori sangat miskin, kategori miskin dan kategori hampir miskin.
Melihat
penurunannya yang signifikan kata Ibrhaim, Pemkot Makassar optimis mampu
mengentaskan angka kemiskinan ini hingga 2014 nanti. Hanya saja lanjutnya,
tingginya tingkat urbanisasi penduduk memengaruhi pertumbuhan angka miskin di
kota ini.
"Itu
sebagai konsekuensi dari kota besar, orang akan berlomba-lomba datang mencari
nafkah, tentu ini akan memberi pengaruh terhadap angka kemiskinan kita,"
kata Ibrahim seperti dinukil FAJAR (JPNN Group), Jumat (16/11).
Meski
demikian tambah dia, pertumbuhan ekonomi dan semakin meningkatnya nilai investasi
di kota Makassar, diyakini akan berdampak positif terhadap kesejahteraan
masyarakat Makassar.(kas)
Posted
:
http://bahasa.makassarkota.go.id/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=48
Analisis
Perencanaan Pembangunan
(Penanggulangan Kemiskinan Di Kota Makassar)
A.
Pendahuluan
Kemiskinan
merupakan hal yang kompleks karena menyangkut berbagai macam aspek seperti hak
untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.
Agar kemiskinan di Indonesia dapat menurun diperlukan dukungan dan kerja sama
dari pihak masyarakat dan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini.
Kemiskinan
merupakan fenomena yang sudah ada sejak zaman pra reformasi, sampai masa
reformasi saat ini. Ini merupakan masalah yang signifikan yang sedang dihadapi
oleh pemerintah kita pada saat ini. Begitu banyak upaya pemerintah dalam
membuat berbagai kebijakan demi mengatasi permasalahan kemiskinan tersebut,
akan tetapi, kemiskinan masih saja belum bisa diatasi sepenuhnya oleh pemerintah.
Jika kita menelaah
kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam upaya
mengentaskan masyarakat dari kemiskinan, sebenarnya kebijakan tersebut dapat
menangani kemisikinan yang ada di negara kita sekarang, jadi siapakah yang
salah dalam hal ini? Pemerintahkah? Pejabat negarakah?, atau masyarakat? Hal
ini memang menjadi pertanyaan besar bagi kita semua terutama pada
pengamat-pengamat ekonomi di Indonesia.
Dengan
adanya program penanggulan kemiskinan di kota makassar oleh pemerintah kota
makassar di harapkan dapat menekan angka masyarakat miskin yang ada di kota ini
yang kebanyakan dipengaruhi oleh tinggi arus urbanisasi masyarakat dari daerah
yang bermodal nekat mencari kerja di kota.
B. Tujuan
dan Sasaran perencanaan program
Tujuan
program Penanggulangan Kemiskinan Di kota makassar yaitu menekan
angka kemiskinan di kota makassar dan menekan lajur urbanisasi ke kota
makassar. Sasaran yaitu Masyarakat Kota Makassar yang masuk dalam kategori
miskin.
C.
Hasil Yang di
capai
Pemerintah
Kota Makassar, Sulawesi Selatan mengklaim telah berhasil mengenataskan angka
kemiskinan masyarkakat di wilayahnya. Hal itu dibuktikan dengan penurunan angka
kemiskinan Makassar yang terus menurun.
Kepala Bappeda Makassar, Ibrahim Saleh
mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah Kepala Keluarga (KK)
kategori miskin tahun 2010, mencapai 62.192 KK, namun pada tahun 2011
lanjutnya, sudah menurun menjadi 35.097 KK.
D. Analisis
Manfaat yang Dirasakan Masyarakat
Berbicara mengenai manfaat yang di
rasakan masyarakat tentunya belum secara menyeluruh. Berkurangnya jumlah warga
miskin yang ada di kota Makassar dipengaruhi oleh tingginya laju pertumbuhan
ekonomi dan suksesnya sejumlah program pemerintah. Beberapa program yang
dianggap sukses, seperti Makassar Go Green melalui daur ulang sampah yang mampu
menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan sisi ekonomis bagi masyarakat,
terutama ibu-ibu rumah tangga.
.
E. Saran
dan Rekomendasi
Tentunya,
sebagai anak
bangsa saya tidak ingin melihat masyrakat kita masih tetap bertahan dalam
lingkaran kemiskinan khususnya di kota makassar. Terlalu kontras kelihatan
apabila gedung-gedung yang tinggi tetapi terselelip gubuk-gubuk kumuh. maka dari itu menurut pandangan saya sebagai
penulis menyarankan :
1. Pemerintah Kota
makassar harus fokus terhadap pengembangan industri kreatif bagi masyrakat
bawah
2. Memperbaiki
mindset bahwa yang terlahir miskin adalah takdir yang harus di terima sampai
meninggal
3. Memperketat sistem
urbanisasi (dalam artian, tidak membebaskan orang-orang daerah untuk ke kota
tanpa ada bekal untuk mencari kerja)
4. Memberikan
pelatihan-pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat bawah
5. Mempertegas
program wajib belajar yang sesuai dengan program pendidikan gratis
6. Memberikan
hukuman bagi orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya
Tugas
MK. Administrasi Pembangunan
Analisis Perencanaan Pembangunan
(Program Penanggulangan Kemiskinan di Kota makassar)
Disusun Oleh
ANDI AZHAR MUSTAFA
E 211 10 258
Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin
2012