Oleh : aazharm
Siang itu tak secerah biasanya, langit mendung menambah suasana yang hening. Suasana disekitarpun terlelap dengan aktivitasnya masing-masing. yaaahhh sebut saja tempat itu bernama perkampungan kami. tempat orang-orang berpengetahuan lebih katanya banyak menghabiskan waktunya.
tiba-tiba seorang lelaki dari ujung sebuah gedung, dengan tampang lusuh dan kusut, pakaian seadanya menggunakan sendal dengan tas yang selalu dia pakai dengan satu lengan dan tas yang tergantung kedepan berjalan menghampiri suatu tempat yang menjadi ruang dimana satu komunitas di perkampungan kami itu sering menghabiskan waktunya, sebut saja nama ruang itu ujung lorong lantai 2.
Read more →
Siang itu tak secerah biasanya, langit mendung menambah suasana yang hening. Suasana disekitarpun terlelap dengan aktivitasnya masing-masing. yaaahhh sebut saja tempat itu bernama perkampungan kami. tempat orang-orang berpengetahuan lebih katanya banyak menghabiskan waktunya.
tiba-tiba seorang lelaki dari ujung sebuah gedung, dengan tampang lusuh dan kusut, pakaian seadanya menggunakan sendal dengan tas yang selalu dia pakai dengan satu lengan dan tas yang tergantung kedepan berjalan menghampiri suatu tempat yang menjadi ruang dimana satu komunitas di perkampungan kami itu sering menghabiskan waktunya, sebut saja nama ruang itu ujung lorong lantai 2.