Oleh : Wamil Nur
“Tiada bangsa yang dapat
mencapai kebesaran jika bangsa itu tidak percaya kepada sesuatu, dan jika tidak
sesuatu yang dipercayainya itu memiliki dimensi-dimensi moral guna menopang
peradaban besar” (John Gardner, 1992)
Ungkapan diatas merupakan
penggambaran akan proses lahirnya sebuah bangsa yang besar. Kelahiran bangsa
yang besar hanya dapat tercapai melalui sebuah keyakinan moral. keyakinan moral
bagi bangsa indonesia adalah pancasila.
Pancasila yang lahir pada 01
juni 1945 merupakan perjanjian luhur bangsa indonesia. Bangsa indonesia sebagai
sebuah bangsa yang majemuk, bangsa yang memiliki keragaman budaya, suku (Etnik)
dan agama. Keragaman inilah yang kemudian menimbulkan berbagai macam
nilai-nilai dalam kehidupan bangsa indonesia. Yang didukung oleh karakteristik
alam indonesia yang ditaburi pulau-pulau (Archipelago) yang merefleksikan sifat
lautan. Sifat lautan adalah menyerap dan membersihkan, menyerap tanpa mengotori
lingkungannya, sifat lautan juga dalam keluasannya mampu menampung segala ragam
jenis dan ukuran.
Selain itu indonesia juga
merefleksikan sifat tanah yang subur. Tanah yang subur dapat menumbuhkan segala
hal yang ditanam selama sesuai dengan sifat tanahnya, untuk tumbuh. Hal
tersebut merupakan penggambaran bahwa apapun budaya dan ideologi yang masuk,
sejauh dapat dicerna oleh sistem sosial dan tata nilai setempat, dapat
berkembang secara berkelanjutan. Hal inilah yang menyebabkan bangsa indonesia
harus bersifat plural terhadap berbagai budaya yang lain.
Masyarakat indonesia yang
bersifat religius dan gotong royong (sensitivitas kekeluargaan) juga memijarkan
daya etis dan estetis yang kuat. Sehingga jadilah indonesia sebagai pusat
persemaian dan penyerbukan silang budaya, yang mengembangkan pelbagai corak
kebudayaan yang lebih dibandingkan kawasan asia manapun.
Pancasila yang lahir dari tanah
indonesia adalah refleksi kontemplatif dari warisan sosio-historis bangsa
indonesia yang kemudian dirumuskan oleh Ir.Soekarno dan para pendiri bangsa
(Founding Father) dalam lima prinsip.
Realitas saat ini
Keragaman budaya, etnik, dan
agama yang ada diindonesia kemudian menjadi suatu hal yang sangat urgent untuk
diperhatikan. Di era reformasi saat ini, berbagai bentuk kekerasan yang terjadi
baik atas nama agama maupun etnis (suku) menandakan kemunduran peradaban bangsa
indonesia, memudarnya nilai-nilai pancasila, hilangnya semangat saling
menghargai dan semangat gotong royong.
Terdapat berbagai faktor yang
menyebabkan tumbuhnya kekerasan dan terjadi proses Disentegrasi didalam
kehidupan masyarakat indonesia yaitu, pertama adanya proses globalisasi seperti
modernisasi dan ekonomisasi yang bersifat kompetitif dalam masyarakat
indonesia. Kedua, adanya invasi nilai-nilai baru dari kebudayaan barat (eropa
dan amerika) yaitu materialisme dan pragmatisme didalam masyarakat sehingga
menimbulkan gesekan antar kultur (budaya) gotong royong dengan kultur
individualisme. Masyarakat tidak lagi berfikir untuk kepentingan orang banyak
melainkan untuk kepentingan diri sendiri. Ketiga, berbagai masalah yang menerpa
indonesia seperti korupsi, lemahnya penegak hukum, dan kesenjangan ekonomi
antara yang miskin dan kaya.
Faktor-faktor tersebut diatas
kemudian menjadi pekerjaan rumah bagi bangsa indonesia. Terutama kepada para
pelaksana negara dalam menerapkan regulasi agar asas keadilan tetap terjaga.
Pancasila sebagai solusi
Pancasila merupakan
weltanschaung (ideologi atau pandangan hidup) bangsa indonesia. Pancasila dalam
pandangan penulis merupakan satu-satunya solusi terhadap berbagai permasalahan
yang menerpa bangsa indonesia. Pancasila sebagaimana yang termaktub dalam
alenia ke-4 pembukaan undang-undang dasar 1945, Memiliki landasan dasar yang
kuat baik secara Ontologi, Epistemologi maupun Aksiologi.
Eksistensi pancasila tidak hanya
sebagai pandangan hidup tetapi juga sebagai keunikan atau ciri khas bangsa
indonesia dalam pergaulan dengan masyarakat dunia internasional. Hal inilah
yang membedakan bangsa indonesia dengan bangsa lainnya didunia. Moral bangsa
indonesia juga terkandung dalam pancasila. Moral bangsa indonesia terbentuk
dari struktur budaya masyarakat yang menpunyai ikatan yang kuat dan perpaduan
berbagai macam budaya yang berkembang diindonesia misalnya budaya muslim dan
berbagai budaya lainnya diindonesia.
Nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila menginterpretasikan bahwa pancasila sebagai hasil penggalian
dan perumusan dari nilai-nilai yang telah ada dalam sejarah masyarakat
indonesia sebagai bagian dari sejarah, perkembangan masyarakat dan kebudayaan
indonesia. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan lahir interpretasi yang
beragam sebab pancasila adalah kristalisasi kebudayaan bangsa indonesia yang
mono-pluralis, berbeda-beda tetapi tetap satu yaitu Indonesia.
Pancasila memiliki landasaan
yang kuat dan dimensi historis yang relevan. Selebihnya tuntutan akan
pemahaman, peneguhan keyakinan dan kesungguhan komitmen untuk mengamalkan dalam
segala lapis kehidupan kenegaraan dan kebangsaan.
Dalam memahami, meyakini, dan
mengamalkannya. Hendaklah diingat sebelumnya bahwa pancasila bukan dasar
statis, melainkan dinamis yang mesti responsif terhadap dinamika perkembangan
zaman. Dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila maka
segala perubahan-perubahan sosial politik, budaya, dan ekonomi yang dapat
dinetralisir untuk tetap menjaga kesatuan Republik Indonesia sebagai sebuah
bangsa yang besar.
oleh : Wamil Nur Mengejar
Mimpi , Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik UIN Alauddin (angkatan 2010)