Kring.. kring… kring…
Terdengar bunyi telpon genggam anton di malam itu pertanda
ada pesan singkat yang baru saja masuk. Seperti biasa dengan perasaan yang
dihiasi dengan pikiran bahwa hanya ada dua kemungkinan kalau bukan pesan dari
Provider pasti sms togel. Lantas dia langsung mengambil telpon genggamnya lalu
membuka kunci telpon genggamnya dengan niat setelah melihat pesannya ingin
langsung menghapusnya saja apalagi betul perkiraannya tadi
***
Tiba-tiba suara ketukan terdengar pertanda ada seseorang
yang mengetuk pintu rumah anton. Dia yang sedang beristirahat di dalam kamar
dengan telpon genggam yang masih berada ditangan lalu beranjak keluar kamar
hendak melihat siapa gerangan yang datang bertamu. “Siapa?” tanya anton dengan
suara yang sedikit serak karena sedang flu.
“Saya gamal.” Terdengar sahutan seseorang dari depan pintu
rumah dengan pintu kayu terbuat dari bahan jati yang telah di cat berwarna
cokelat tua. Warna rumah yang menjadi kesukaan anton. Segera di cari kunci
rumah yang seperti biasa selalu lupa dia simpan dimana. “Tunggu mal, aku lupa
simpan kunci rumah dimana.” Sambung anton sembari kebingungan memikirkan dimana
kunci dia letakkan.
Itulah anton dengan kebiasaan buruknya, setelah menyimpan
barang apalagi yang berukuran kecil beberapa jam kemudian dia bisa saja lupa
dimana menyimpannya. Entah ini penyakit keturunan, atau gejala penuaan dini
atau apapun itu yang nanti di diagnosa oleh dokter ketika anton memberanikan
dirinya memeriksakan diri ke dokter.
Setelah beberapa lama mencari akhirnya dia mendapatkan kunci
rumahnya yang dia simpan di samping Televisi yang berada di ruang tamu dan
segera dia membukakan pintu.
“Ayo masuk mal dan maaf membuat menunggu.” Kata anton kepada
gamal dengan muka yang terlihat malu karena kebiasaan buruknya tersebut.
“ahh kamu nton, kamu kebanyakan mikir mungkin atau sok
memikirkan banyak hal” jawab gamal sembari tertawa melihat wajah anton.
***
“ada apa dengan dirimu?” begitulah bunyi pesan singkat yang
masuk ke nomor mira. Seorang perempuan yang telah menyelesaikan studinya di
sebuah perguruan tinggi di kota Makassar. Diketiknya dengan segera pesan balasan. “dimana dirimu
sekarang?” lalu segera dikirimnya pesan tersebut. Berharap dia dapat terus
bertukar pesan singkat dengan pria tersebut. lelaki yang sampai sekarang masih
selalu hadir dalam ingatannya, berapapun lelaki yang berusaha dekat dengannya.
Dengan sabarnya dia menunggu balasan dari pesan yang dia kirim.
***
“Kamu dari mana saja mal ? tumben malam ini kau tak keluar
bersama pacarmu?” tanya anton yang terlihat penasaran dengan gamal yang
biasanya datang lebih larut dari biasanya. “Malas nton, mengurus cewek terus.
Bikin tambah pusing, lebih baik sama teman bisa tertawa lepas”jawab gamal
sambil tertawa seakan semua masalah sudah hilang dari dirinya. Dialah gamal
yang selalu anton nasehati untuk segera mengubah kebiasaan buruknya
mempermainkan perasaan perempuan.
“anton, mana laptop mu ? aku mau nonton film.” Tanya gamal
sambil melepas jaketnya dan bersiap mengambil posisi nyaman untuk menonton di
kamar anton.
“ambil saja di atas lemari.” Sahut anton sembari menunjuk ke
arah lemari
***
Kringgg…kringgg..kringgg…
Kringgg…kringgg… kringggg…
suara telpon genggam berbunyi. Itu suara dari telpon genggam
anton yang menandakan ada pesa singkat yang berurutan masuk ke telpon
genggamnya. Segera dia buka kotak masuk telpon genggamnya.
Terlihat pemberitahuan 4 pesan diterima. Setelah terbuka,
betapa murungnya anton ketika melihat 3 pesan teratas adalah 2 pesan dari
provider dan 1 pesan tentang togel. Tanpa membacanya, diapun langsung
menghapusnya. Berselang beberapa detik setelah pesan tersebut dia hapus, dia
tampak terdiam. Masih ada 1 pesan yang belum dia lihat dan pesan terakhir
tersebut membuat dia terdiam sejenak.
Tadi sebelum gamal datang, dia teringat ada pesan masuk ke
telpon genggamnya yang belum sempat dia baca karena kedatangan anton. Pesan
yang diawal dia sangka adalah dari provider atau togel, tapi setelah dia
melihat nama pengirimnya itu dengan sangat mudahnya membuat anton tiba-tiba
terdiam sejenak tanpa kata.
***
Sebut saja namanya salsa, seorang perempuan keturunan minang
yang sementara menempuh kuliah di sebuah kampus ternama di Sulawesi. Berparas
ayu, kulit kecoklatan, hidung kecil, senyum yang terlihat manis dengan ginsul,
serta jilbab sebagai penutup auratnya. Dikenal sebagai sosok pendiam, tapi ulet
dalam bekerja. Susah mengakrabkan diri tapi baik dalam pergaulan. Malam itu
seperti biasa dia sedang beristirahat di kamarnya, ditemani sebuah novel yang
selalu jadi santapannya hamper setiap malam.
Tapi malam itu bukan akhir cerita novel yang dia tunggu tapi
bunyi dering telpon genggamnya sebagai pertanda sebuah panggilan atau pesan
singkat (sms) masuk ke nomornya. Entah dari siapa, tapi itu membuatnya sedikit
resah malam itu, resah yang tak seperti biasanya ketika menunggu akhir cerita
dari sebuah novel yang dia harapkan berakkhir bahagia. Tak seperti biasanya dia
seperti itu. Tapi malam itu dia betul-betul berbeda.
***
Gamal yang sedang
asyik menonton film seperti biasanya tak ingin diganggu apalagi untuk hal yang
tidak terlalu penting terlebih hal tersebut hanya persoalan perasaan perempuan.
Dengan sedikit perasaan emosi karena telpon genggamnya yang berbunyi sedari
tadi, seolah mengganggu konsentrasinya menonton film lalu dia mengambil telpon
genggamnya lalu mengubah pengaturan deringnya menjadi diam. Tapi sebelum dia
meletakkan telpon genggamnya kembali, dia mengetik pesan singkat yang entah dia
kirim ke siapa tapi jelas itu untuk perempuan “aku sedang menonton film, jangan
diganggu! Aku tetap sayang sama kamu”, ditekannya tombol kirim untuk meneruskan
pesan tersebut. Terdengar cuek dan tak memiliki perasaan tapi itulah gamal
dengan gayanya
***
“Kak?” begitulah bunyi pesan singkat yang masuk ke nomor
anton. Satu kata diakhiri tanda tanya. Pesan yang mampu membuat anton terdiam
sejenak. Sebelum kemudian dia membalasnya. “iy, kenapa dek?”
Lalu dikirimnya pesan tersebut sebagai balasan. Sembari
menunggu balasan balik, anton masih berpikir ada apa gerangan dia mengirimiku
pesan setelah lama tak saling mengirim pesan. “Apakah dia baik-baik saja,
apakah dia dalam masalah, atau apakah dia ingin mengabarkan kebahagiaannya
dengan orang lain ? aakhhhh sungguh pesan dari dia selalu membuat resah,
meskipun itu hanya satu kata diakhiri tanda tanya” gumam anton dalam hati tapi
raut muka yang menampakkan kegelisahan.
Telponnya kembali berbunyi pertanda 1 pesan masuk, segera
dibukanya pesan tersebut. “ngak papa kak cuma kangen, oh ya kakak apa kabar?”
bunyi pesan tersebut.
Seperti bunyi petasan yang menghentak, bunyi pesan tersebut
membuat anton seolah berada pada masa yang tak pernah dia duga. Pesan dari
seseorang yang menyiratkan suatu rasa dalam hatinya yang selalu ada, bukan
tentang isi pesanya tapi tentang orang yang mengirimkannya. Dialah Lila,
perempuan yang terekam jelas dan masih tersimpan dalam hatinya. Perempuan
berkulit putih, beralis tebal, berdagu lancip dengan senyum manis yang dihiasi
oleh lesung pipi. Perempuan yang namanya oleh anton telah tulis dalam kertas
lalu dia simpan kertas tersebut didalam laci meja belajarnya.
***
“Kok kamu begitu, kamu tidak pikir perasaanku ? aku ingin
bersamamu sekarang”. Pesan balasan mira kepada Gamal yang mengirimkan pesan
untuknya. Gamal dan mira adalah sepasang kekasih dengan watak yang sangat
berbeda. Walaupun dengan segala kesabarannya, mira tetaplah perempuan yang
selalu butuh perhatian dan sedikit manjaan sedangkan gamal adalah lelaki yang
malas memberi perhatian terus menerus terlebih ketika dia sedang banyak masalah
atau asyik dengan teman-temannya. Dan terkadang hal tersebut membuat gamal cuek
dan tidak lagi memperdulikan perasaan perempuan meskipun itu kekasihnya yang
telah lama menjalin hubungan dengannya
“Kamu itu tidak pernah mau mengerti, terlalu banyak maunya,
kita break saja dulu” dikirimnya lalu di nonaktifkan telpon genggamnya.
Mira membacanya, lalu tak membalasnya lagi tapi langsung
menelponnya tapi nomor gamalsudah tak aktif lagi. Seperti kebanyakan perempuan,
mira akhirnya menangis semalaman di dalam kamarnya hingga ia tertidur.
Begitulah mereka yang selalu berulang kejadian seperti itu dan biasanya rujuk
kembali. Tapi kali ini entah apa yang akan terjadi lagi.
***
“Baik dek, kamu apa kabar?” balas anton melalui pesan
singkat kepada lila.
“baik dan kurang baik kak?” lila kembali membalas pesannya
Anton terheran dan semakin penasaran. Akhirnya lila
bercerita tentang kekasihnya dan meminta saran dari anton yang dia selalu
anggap sebagai salah satu kakak terbaiknya. Yang mampu mendengar keluh
kesahnya.
Akhirnya mereka telponan, anton menjadi pendengar yang baik
memberikan saran terbaik yang dia upayakan bijak walaupun kabar tentang
keberadaan kekasih lila itu membuatnya harus bersabar dan mengikhlaskan demi
kebahagiaan perempuan yang namanya tertulis dalam kertas yang dia simpan di
dalam laci meja belajarnya.
Begitulah kisahnya hingga kejadian itu berulang. Berawal
dari sms satu kata diakhiri tanda baca (kak?), yang berlanjut dengan curhatan, nostalgia dan
berakhir dengan solusi yang (diikhlaskan) bijak.
Makassar, 26 oktober 2015
ayo main di Bandar Casino Sbobet
BalasHapusbacalah cara bermain Roulette sebelum bermain
Daftar Casino Sbobet daftar dan menang disni
baca cara bermain Baccarat SBOBET
Tips Cara Bermain Blackjack Dijamin Menang