Simpang-siur berita terkait aksi yang berujung bentrok di Unhas makin merajalela. Oleh sebab itu, Badan
Eksekutif Mahasiswa se-Unhas yang terdiri dari 14 Fakultas menegaskan bahwa
kegiatan demonstrasi di pintu satu Unhas hari selasa, 18 November 2014 adalah
gerakan yang resah melihat kenaikan harga BBM yang dinilai tidak pro
rakyat.
“Aksi yang berlangsung adalah murni keresahan pribadi
mahasiswa dan masyarakat yang dilakukan di depan pintu 1 Unhas. Adapun bentrok
yang terjadi dipicu oleh adanya oknum-oknum dari luar kampus yang
mengatasnamakan masyarakat, yang berujung terjadinya pengrusakan dan pembakaran
fasilitas kampus serta kendaraan pribadi yang terparkir di sekitar pos satpam
dan sekitar mesjid kampus.” Tutur Andi
Azhar Mustafa selaku ketua BEM FISIP Unhas.
“Aksi penolakan kenaikan
harga BBM yang diinisiasi oleh BEM se- Unhas adalah gerakan yang terorganisir. Aksi
kami telah dilakukan pada 14 dan 17 November 2014 dengan melakukan longmarch di
Tamalanrea. Pada hari itu, tamalanrea dipenuhi almamater merah di jalan namun
tidak ada media yang meliput aksi tersebut. Sementara aksi hari selasa yang
berujung bentrok dan pengrusakan adalah aksi yang sengaja diprovokasi oleh
oknum-oknum yang mengatasnamakan masyarakat untuk mengaburkan tuntutan terhadap
kenaikan harga BBM dan menjatuhkan gerakan mahasiswa yang sebenarnya.” ujar
Dian Fadlan Hidayat, ketua BEM Fakultas Hukum Unhas.
A. Abdul Malik wahid, ketua senat Mahasiswa
peternakan juga meminta pihak yang berwajib untuk mengusut tuntas siapa dalang
dibalik bentrok yang terjadi di Unhas dan bertanggung jawab tindakan kekerasan
yang dilakukan oleh oknum kepolisian yang melakukan kekerasan di dalam
institusi kampus.
Bentrok
di pintu satu Unhas dinilai sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh
oknum-oknum tertentu untuk mengadu domba masyarakat dan mahasiswa agar gerakan
menurunkan Harga BBM dikaburkan oleh bentrok yang terjadi. Sangatlah tidak
rasional jika niat massa aksi untuk berdemonstrasi adalah agar bentrok dengan
warga karena tuntutan yang diperjuangkan oleh massa aksi adalah untuk
kepentingan masyarakat. Tambah A. Abdul malik Ketua Senat Mahasiswa Peternakan
Melalui
Azhar, BEM se-Unhas yang terdiri dari 14 Fakultas juga menegaskan pernyataan
sikap mereka Menolak kenaikan harga BBM dan meminta pemerintah pusat untuk
merevisi kebijakan yang telah diambil serta merespon gerakan sosial yang terjadi
di Indonesia lebih khususnya di Makassar.