Jumat, 05 Desember 2014

Cerpen : Mengambil Pilihan baru setelah 14 hari menghilang.

,
Oleh : aazharm

Siang itu tak secerah biasanya, langit mendung menambah suasana yang hening. Suasana disekitarpun terlelap dengan aktivitasnya masing-masing. yaaahhh sebut saja tempat itu bernama perkampungan kami. tempat orang-orang berpengetahuan lebih katanya banyak menghabiskan waktunya.
tiba-tiba seorang lelaki dari ujung sebuah gedung, dengan tampang lusuh dan kusut, pakaian seadanya menggunakan sendal dengan tas yang selalu dia pakai dengan satu lengan dan tas yang tergantung kedepan berjalan menghampiri suatu tempat yang menjadi ruang dimana satu komunitas di perkampungan kami itu sering menghabiskan waktunya, sebut saja nama ruang itu ujung lorong lantai 2.

dari kejauhan lelaki itu masih terlihat samar dengan cara berjalannya yang tegap terkadang menunduk. tetapi semakin dekat terlihat jelas siapa gerangan lelaki tersebut. "Rupanya kau randi, yang dari kejauhan sudah tak kelihatan seperti biasanya". sebut asbar yang diikuti gelak tawa teman-temannya.
Beginilah kehidupan, penuh dengan tanya. tapi tetap saya nikmati. "jawab randi dengan tawa pula, yang kemudian diikuti tawa oleh teman-temannya.
Aneh, tak ada yang lucu, kenapa mereka semua tertawa. Gumam randi dalam hati.
Suasana yang tadinya di ujung lorong lantai 2 tersebut, diliputi rasa penasaran dan kemudian menjadi pecah dengan tawa. tiba-tiba hening kembali dengan wajah beberapa dari mereka yang juga tampak lusuh.
yaahhh, kala itu ternyata Jadra sedang pusing-pusingnya mengurus proses penyingkirannya sebagai orang yang pernah ada di ujung lorong lantai 2, terkendala berbagai hal yang belum bisa dia pecahkan.
Saya tahu masalah kalian, sabar saja. Kata randi dengan tawanya.
Lantas kau sendiri, dari tadi juga terlihat penuh masalah walaupun dari tadi banyak tertawa."jawab ardi kepada randi.
Saya tahu, pasti kau juga pusing dengan salah satu jalan sebelum sampai ke tahap penyingkiran mu dari tempat ini kah ?" sambung Jadra dengan tawanya
Tiba-tiba semua orang di ujung lorong lantai 2 tersebut tertawa sepuasnya, mungkin untuk menghilangkan sejenak masalah yang dihadapi.
Randi tiba-tiba bercerita bahwa dia sedang berada dipersimpangan jalan dengan 2 pilihan terberat.
hari itu tepat 14 hari dia meninggalkan sebuah ruang (read:perkampungan sebelah) yang menjadi syarat dia sebelum bisa meninggalkan ujung lorong lantai 2 tempatnya dengan teman-temannya pernah merajut cerita dan perjuangan. Perkampungan sebelah itu sudah pernah dilupakan demi satu ruang diperkampungan kami yang menjadi salah satu ruangnya belajar memaknai hidup, perjuangan, kebersamaan, dan rasa bertanggungjawab, mereka menyebut tempat itu Ruang BK34. Tapi ingatan akan perkampungan sebelah tiba-tiba kembali tepat dihari ke empat belas, randi meninggalkannya karena satu sosok lelaki paruh baya. Sebut saja namanya bapak rifa yang kembali mengingatkan untuk juga menyelesaikan waktunya diperkampungan sebelah walau tanpa hasil yang memuasakan. sehingga randi diperhadapkan kembali dengan banyak pilihan, yang tentunya akan meninggalkan kesan disetiap ruang yang dia pernah hadir didalamnya.
Ujung lorong lantai 2, bercampur aduk dengan berbagai pandangan dari kelompok komunitas tersebut.
sampai akhirnya randi yang merasa dirinya sudah menjadi anak hilang di perkampungan sebelah setelah menghilang selama empat belas hari mengambil pilihan berat untuk menjalani aktivitasnya di perkampungan sebelah dan aktivitasnya diperkampungan kami yang selalu membutuhkan dirinya dengan berbagai resiko yang harus dia terima.

0 komentar to “Cerpen : Mengambil Pilihan baru setelah 14 hari menghilang.”

Posting Komentar