Jumat, 18 November 2011

Sibajji' Lalang Lipa'

,
Terletak sebelah utara Bantaeng tepatnya daerah Tompobulu yang biasa kita kenal dengan Banyorang ,dahulu kala ada kebiasaan atau adat masyarakatBanyorang yang biasa di sebut dengan

“sibajji’ lalang’ lipa” kebiasaan ini dilakukan untuk memilih siapa yang paling kuat dan berhak memimpin rakayat banyorang .maka muncullah manusia yang sangat santun dalam setiap kelakuannya.

beliau bernama “Kr. Baso Kimbannong” beliau juga manusia yang sangat cerdik.karena kecerdikannya itu maka beliau memimpin rakyat banyorang…………

singkat cerita : waktu itu di mulailah kegitan tersebut dimana beliau salah satu dari petarung “sibajji’ Lalang’ Lipa“



masuklah kedua petarung ke dalam liang yang bentuknya melingkar seperti sumur ,mereka memakai satu sarung berdua dan di lengakapi dengan senjata tradisional yang biasa di sebut dengan Badik,

tak lama kemudian mereka berdua di naikkan ternyata hasilnya seri, mereka berdua sama-sama terluka. selanjutnya petarung yang kedua yang paling di tunggu dan paling seru sepanjang acara ini.

lawan dari Kr. BAso Kimbannong turun ke liang yang berbentuk lingkaran tak lama kemudian beliaupun datang dan langsung ikut turun, pertarungan tersebut yang lebih serunya lagi aturan tambahan pun di adakan yaitu tiap saat dapat berhenti untuk istirahat.sudah dua kali istirahat namun belum ada yang menjadi pemenang, namun pada akhirnya Kr. Baso Kimbannong meminta untuk istirahat yang ke tiga kalinya, masyarakat yang menyaksikan kaget mendengar permintaan beliau tersebut.tanpa basah basih beliau tiba-tiba meninggalkan arena pertarungan………..

tak lama kemudian beliaupun datang dengan senyuman ciri khasnya sambil memegang beberapa bekas tusukan badik lawannya singkat cerita

turunlah mereka berdua hanya berselang beberapa detik lawan dari Kr. Baso Kimbannong terkapar dan beliaupun bergegas naik, masyarakat sekitar bertanya-tanya ada apa dengan lawan beliau yang tiba-tiba tersungkur ternyata beliau menggunakan badik yang lebih pendek dan warangka (sarung badik) lebih panjang. memang kelihatannya badik mereka sama tapi isinya beda ada yang panjang dan ada yang pendek, jadi pada saat menancapkan badik tersebut beliau lebih cepat lima kali tusukan di banding lawannya yg baru mencabut badiknya yang panjang,itulah salah satu kecerdikan beliau dan terjawab sudah siap yang akan memimpin rakyat Banyorang, beliau pun memimpin dengan niat yang tulus dan yang namanya kehidupan pasti ada kematian dan satu lagi keinginan beliau sebelum meninggal, yaitu: Saya mau di kuburkan berdiri bersama badik saya agar saya bisa berkelahi dengan Mungkar. entah itu gurauan ataupun serius keluarga tetap melaksanakan keinginan beliau. sampai saat ini makam belaiu masih di jaga oleh orang -orang yang setia hingga akhir………

0 komentar to “Sibajji' Lalang Lipa'”

Posting Komentar