Jarum jam tepat menunjukkan pukul 04.00 , pertanda bahwa
subuh sebentar lagi menjelang. Suasana ditempat ini sudah sunyi. Hanya tersisa
saya dan ryan (temanku, mantan wakil ketua saya di Humanis, bendahara di bem,
dan pengusaha muda di bidangnya) yang sibuk berselancar di Internet. Yaaah kami
berada di Warkop 17, sebuah warkop yang berada di depan Perumahan Telkomas di
Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Makassar. Warkop ini telah di tutup beberapa jam yang
lalu, dan sampai sekarang sisa kami bedua yang masih tinggal untuk online di bagian
luar warkop ini. Bisa kalian bayangkan bagaimana kegilaan kami, menikmati dan
menghabiskan waktu di warkop.
Walaupun berbeda passion dan keahlian, tapi kami sering sepehaman ketika berbicara pengembangan organisasi dan sumber daya manusia. Melalui segelas kopi, kami habiskan malam dengan berbagai cerita yang menghasilkan gagasan dan bahkan berbicara jauh ke depan untuk meramal serta menangkap peluang yang ada. Intinya sampai hari, kami masih sama sebagai penikmat kopi dan warkop. Yaahhh semoga cita-cita punya warkop sendiri, bisa tercapai di kemudian hari.